Mitos atau Fakta, Ibu Hamil Boleh Konsumsi Kunyit?

Kunyit yang termasuk jenis rempah-rempah sudah tidak diragukan lagi segudang khasiatnya bagi kesehatan. Bumbu dapur ini tak jarang sering dipadukan dengan rempah lain seperti kencur, temulawak, serai, asam jawa, ataupun jeruk nipis sebagai “minuman kesehatan”. Bahkan kunyit yang dipasangkan dengan asam (kunyit asam) kerap kali jadi andalan para kaum hawa untuk mengatasi nyeri menstruasi yang menyerang. Tapi, ada pernyataan bahwa “kandungan kurkumin dalam kunyit dapat mempercepat proses persalinan”. Mitos atau Fakta?
Fakta:
1. Kunyit sebagai
anti-radang (anti-inflamasi) dan antioksidan.
Kunyit yang memiliki kandungan senyawa aktif
kurkumin memang berfungsi sebagai anti-inflamasi maupun antioksidan. Penelitian
yang dilakukan oleh Filardi dkk (2020) menunjukkan bahwa kurkumin dapat memicu
angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru) pada trimester awal kehamilan
sehingga mendukung pertumbuhan plasenta.
2. Konsumsi kunyit
pada ibu hamil dianjurkan dalam jumlah kecil.
Penggunaan kunyit
sebagai bumbu masakan masih terbilang aman jika dikonsumsi oleh ibu hamil
karena kandungan kurkuminnya masih rendah.
3.
Potensi Resiko Jika Kurkumin dalam Dosis Tinggi
Kurkumin dengan dosis tinggi dapat mempengaruhi fungsi obat, seperti obat pengecer darah dan penghambat asam. Maka ketika ibu hamil mengkonsumsi kunyit dan timbul ruam, hentikan konsumsinya agar tidak berakibat fatal.
Mitos:
1.
Kurkumin tidak aman dalam bentuk apapun bagi ibu
hamil.
Kurkumin aman dikonsumsi ibu hamil dalam dosis kecil, misalnya digunakan sebagai bumbu saat memasak. Suplemen kurkumin yang kaya akan zat aditif perlu diwaspadai, sehingga jika ingin konsumsi suplemen harus sesuai resep dokter.
2.
Konsumsi kunyita dapat memicu persalinan dini
secara langsung.
Mitos yang beredar, konsumsi kurkumin dapat mempercepat kontraksi dan memicu persalinan dini. Namun, belum ada bukti ilmiah mengenai efek kurkumin secara langsung dalam memicu kontraksi sehingga terjadi persalinan dini. Namun, kurkumin yang dosisnya tinggi dapat berperan seperti hormon estrogen yang berfungsi untuk meningkatkan kontraksi dan menyebabkan pendarahan.
Lantas, bagaimana konsumsi kunyit yang aman bagi ibu hamil?
Kunyit yang boleh
dikonsumsi oleh ibu hamil adalah kunyit yang berjumlah sedikit dan alami
(dalam keadaan segar). Seperti kunyit yang digunakan dalam bumbu masakan,
jumlahnya sangat sedikit sehingga masih tergolong aman untuk dikonsumsi ibu
hamil. Akan tetapi, kurkumin dalam suplemen makanan jika dikonsumsi ibu hamil
tidak disarankan karena kurkumin tersebut dosisnya tinggi, tidak alami dan kaya
akan zat aditif. Oleh karenanya, suplemen dengan kandungan kurkumin yang
dikonsumsi harus sesuai resep dokter.
Kunyit yang dikonsumsi rutin setiap hari bagi ibu hamil juga harus menjadi perhatian. Karena konsumsi rutin sama dengan konsumsi kunyit dalam jumlah besar, sehingga dikhawatirkan dapat memicu pendarahan. Konsumsi jamu kunyit meskipun dibuat sendiri (homemade) secara rutin harus atas petunjuk dan persetujuan dokter atau tenaga medis lain, tidak sembarangan. Kesehatan ibu hamil dan janinnya adalah prioritas utama.